Takut Sunat?

Mengapa Orang Kristen Takut Sunat?
                                            
Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah (1Korintus 7:19)
Jadi menurut Paulus berdasar ayat di atas:
1.    Sunat tidak penting bahkan dianggap bukan bagian dari hukum-hukum Allah
2.    Penting untuk mentaati hukum-hukum Allah


Benarkah sunat tidak penting dan bukan bagian dari hukum-hukum Allah?
(7) Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau (Abraham) serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.

(10) Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; (11) haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. (13) Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal. (14) Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku." (Kejadian 17).

Ternyata sunat adalah sangat penting dan merupakan bagian dari hukum-hukum Allah!
Sunat berlaku bagi semua keturunan Abraham dan semestinya bagi siapapun yang merasa sepenuh hati, serius (bukan sekedar ikut-ikutan) menyembah Allah, Eloah, Elohim, YHWH atau dalam nama apapun yang jelas Tuhan yang disembah oleh Abraham dan juga Tuhan yang disembah oleh Yesus.
Bagi yang tidak sunat berarti:
1.    Allah tidak mengakui keimanannya, karena itu jangan sok mengenal atau dikenal Allah, mengaku sebagai anak-anak Allah, berkhayal pasti masuk surga.
2.    Kecuali ateis, maka harus dilenyapkan sebab telah mengingkari perjanjian yang kekal dengan Allah.
Karena sunat sangat penting dan terbukti merupakan bagian dari hukum-hukum Allah, sedangkan Paulus pada 1Korintus 7:19 di atas menyatakan penting untuk mentaati hukum-hukum Allah, maka bila orang Kristen masih mengaku menyembah Tuhannya Abraham, semestinya wajib bersunat!    


Benarkah orang Kristen wajib bersunat?
(2) Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. (3) Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. 4) Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia. (Galatia 5)

Jadi menurut Paulus, berdasar ayat di atas orang Kristen bahkan wajib tidak bersunat dan wajib tidak mengikuti hukum Taurat!  Tetapi penting (sesuai 1Korintus 7:19) untuk mentaati hukum-hukum Allah!  Hmm… cukup membingungkan! 
Hal ini ada dua kemungkinan:
1.    Bisa jadi Allah yang disembah Paulus bukanlah Allah yang disembah Abraham dan bukan pula Allah yang menurunkan kitab Taurat.
2.    Bisa pula yang dimaksud adalah hukum-hukum yang dibuat oleh Paulus sendiri tetapi mengatasnamakan/ dikatakan sebagai hukum-hukum dari Allah.


Pilih yang mana?
Berdasar surat-surat yang ditulis oleh Paulus dan dibundel dalam Bible, poin kedua lebih besar peluangnya. Apalagi dalam Galatia 5:12 disebutkan: Baiklah mereka yang menghasut kamu itu mengebirikan saja dirinya! Dan Galatia (6:12): Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus. (13) Sebab mereka yang menyunatkan dirinyapun, tidak memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka menghendaki, supaya kamu menyunatkan diri, agar mereka dapat bermegah atas keadaanmu yang lahiriah. Serta umpatan Paulus yang sangat kasar dalam Filipi (3:2): Berhati-hatilah terhadap orang-orang yang melakukan hal-hal yang jahat, orang-orang yang pantas disebut 'anjing'. Mereka mendesak supaya orang-orang disunat.




Siapakah mereka? 
Mereka adalah murid-murid Yesus (Yakobus, Petrus dan Barnabas; lihat juga Galatia 2:11-14). 
Kenapa Paulus begitu marah pada mereka hingga dalam "tulisan sucinya" menyebutkan mereka adalah penghasut yang pantas disebut 'anjing' dan untuk mengebirikan saja dirinya?
Karena mereka sangat menekankan perintah untuk bersunat sesuai kitab Kejadian 17, supaya mentaati hukum Taurat yang telah diperbaiki/ digenapi/ dinasakh mansukh dengan Injil oleh Yeshua Hamasiah Isa al-Masih.

Dapat disimpulkan bahwa perintah wajib tidak bersunat dan wajib tidak mengikuti hukum Taurat  hanyalah ajaran Paulus dalam rangka memperoleh pengikut sebanyak-banyaknya terutama dari kalangan non-Yahudi yang tak bernyali, takut menghadapi gunting sunat (lihat pula Kisah 21:21). Untuk memuluskan aksi dan ajarannya, Paulus bertindak sebagai Tuhan dengan menyingkirkan kitab Kejadian 17 maupun hukum Taurat secara umum (padahal sebenarnya sudah dipermudah melalui kitab Injil yang diturunkan kepada Yesus) dan membuat hukum baru yang berlabel Sunat Hati ataupun Sunat Kristus dalam berbagai fraselogi neoplatonisme sekaligus mengesankan seolah-olah hukum Taurat sangat berat untuk diikuti:

(2) Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. (3) Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat (Galatia 5); (11) Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa (Kolose 2). (3) karena kitalah orang-orang bersunat, yang beribadah oleh Roh Allah, dan bermegah dalam Kristus Yesus dan tidak menaruh percaya pada hal-hal lahiriah (Filipi 3:3)  (15) sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera (Efesus 2)

Adapun istilah Sunat Hati itu sendiri sebenarnya telah ada dalam Perjanjian Lama yang diaplikasikan secara simultan dengan Sunat Daging (Kejadian 17), dalam ayat-ayat seperti berikut:
Sunatlah dirimu bagi TUHAN, dan jauhkanlah kulit khatan hatimu, hai orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, supaya jangan murka-Ku mengamuk seperti api, dan menyala-nyala dengan tidak ada yang memadamkan, oleh karena perbuatan-perbuatanmu yang jahat!" (Yeremia 4:16). Sebab itu sunatlah hatimu dan janganlah lagi kamu tegar tengkuk (Ulangan 10:16).


Jadi, masihkah takut untuk bersunat? Tidak sakit loh..!
Atau masih kukuh mengikuti ajaran Paulus (ayat-ayat di atas) yang ditulis dalam kondisi sedang marah, sehingga sangat mungkin bukan berdasar ilham dari Roh Kudus. Terbukti ajarannya sangat jelas bertentangan dengan kitab Kejadian 17. 
Hmm… pikirkanlah, karena resikonya sangat besar yakni Allah tidak akan mengakui imanmu, Allah tidak sudi menjadi Tuhanmu. 

Dan bukankah selama ini orang Kristen sangat suka mengadakan berbagai pesta perayaan seperti Natal, Paskah, Jumat Agung, pesta Mingguan/ Sabtuan dll. yang sangat jelas bertentangan dengan ajaran Paulus; (10) Kamu dengan teliti memelihara hari-hari tertentu, bulan-bulan, masa-masa yang tetap dan tahun-tahun. (11) Aku kuatir kalau-kalau susah payahku untuk kamu telah sia-sia (Galatia 4). Kenapa?  kenapa masih pilah-pilih ajaran Paulus?  Kenapa tidak lupakan saja semua ajaran Paulus dan kembali ke ajaran Yesus!? - sebagai bukti kesetiaan kepada Allah, sehingga Allah tetap mengakui keimananmu … supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu (Kejadian 17:7). 
Atau..??


Artikel terkait

Tidak ada komentar: