Prince Charles: Follow the Islamic Way!

Go Green, bukan sekedar pohon!


Prince Charles: Follow the Islamic Way - To Save the World

Follow the Islamic way to save the world, Prince Charles urges environmentalists

Pangeran Charles kemarin mendesak dunia untuk mengikuti 'prinsip-prinsip spiritual' Islam dalam rangka untuk melindungi lingkungan.  

Dalam pidatonya, pewaris tahta tersebut berpendapat bahwa kehancuran dunia oleh manusia adalah bertentangan dengan kitab suci dari semua agama, khususnya agama Islam.

Dia mengatakan bahwa terjadinya 'perselisihan' antara manusia dan alam pada saat ini tidak hanya disebabkan oleh industrialisasi, tetapi juga oleh sikap kita terhadap lingkungan yang bertentangan dengan 'tradisi suci.' 

Secara terus terang Prince Charles berbicara kepada peneliti studi Islam di Oxford.
Dia menyatakan bahwa manusia yang berbuat kerusakan terhadap bumi/ alam adalah sangat ditentang terutama oleh Islam.

Charles, seorang Kristen yang taat dan akan menjadi kepala Gereja Inggris bila ia naik tahta, berbicara secara mendalam mengenai dirinya dalam mempelajari Al Qur'an, yang katanya, mengajarkan kepada pengikutnya bahwa 'tidak ada pemisahan antara manusia dan alam' dan mengatakan kita harus selalu hidup selaras dengan lingkungan kita. 
 
Ia berbicara kepada audiens dari para peneliti di Oxford Center untuk Studi Islam (OXCIS) - yang sedang mencoba untuk mendorong pemahaman yang lebih baik dari budaya dan peradaban agama. Beliau adalah pelindung dari organisasi OXCIS, dan pidatonya tentang Islam dan Lingkungan Hidup, menandai ulang tahun ke-25 organisasi tersebut.  


-----
Tentu kita jadi ingin mengetahui tentang 'ajaran mengenai alam' dalam Kekristenan dan agama Islam, dimana Prince Charles terlihat sangat kagum terhadap ajaran Islam terkait dengan Lingkungan Hidup dan Pelestarian Alam.


Dan ternyata... oops...

Yesus: Mengutuk pohon!
Mengutuk versi Matius 21:
(10) Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?" (11) Dan orang banyak itu menyahut: "Inilah nabi Yesus dari Nazaret di Galilea." (12) Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati (13) dan berkata kepada mereka: "Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun."

(18) Pada pagi-pagi hari dalam perjalanan-Nya kembali ke kota, Yesus merasa lapar. (19) Dekat jalan Ia melihat pohon ara lalu pergi ke situ, tetapi Ia tidak mendapat apa-apa pada pohon itu selain daun-daun saja. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu. (20) Melihat kejadian itu tercenganglah murid-murid-Nya, lalu berkata: "Bagaimana mungkin pohon ara itu sekonyong-konyong menjadi kering?" (21) Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi.

Mengutuk versi Markus 11:
(11) Sesampainya di Yerusalem Ia masuk ke Bait Allah. Di sana Ia meninjau semuanya, tetapi sebab hari sudah hampir malam Ia keluar ke Betania bersama dengan kedua belas murid-Nya.

(12) Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. (13) Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. (14) Maka kata-Nya kepada pohon itu: "Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!" Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya.

(15) Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya, (16) dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa barang-barang melintasi halaman Bait Allah. (17) Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!"

(20) Pagi-pagi ketika Yesus dan murid-murid-Nya lewat, mereka melihat pohon ara itu sudah kering sampai ke akar-akarnya. (21) Maka teringatlah Petrus akan apa yang telah terjadi, lalu ia berkata kepada Yesus: "Rabi, lihatlah, pohon ara yang Kau kutuk itu sudah kering." (22) Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah. (23) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.

Mengapa Yesus tega nian mengutuk pohon? (hm, hal ini sebagai perumpamaan/ ancaman bagi orang Kristen yang tidak "berbuah" yaitu tidak mengkristenkan tetangga atau temannya... hm, bila alasannya begitu, tapi kenapa saat itu Yesus membuang energi dengan mengutuk pohon ara, bukan "mengutuk" para imam Yahudi supaya langsung percaya dan menjadi Kristen?!)

Mengapa "Tuhan" bisa kelaparan, "Tuhan" show off - pamer keimanan kepada Tuhan lain? (hm, waktu itu Yesus belum menjadi "Tuhan" atau masih 100 persen manusia, Saat itu Yesus adalah Tuhan yang sedang kenosis, Tuhan yang sedang mengosongkan diri, inkarnasi etc. tergantung pengajaran setiap denominasi gereja dan pemahaman pendetanya).

Mengapa menurut penulis Matius, pohon ara langsung kering, sehingga murid-muridnya tercengang dan menanyakan hal tersebut pada Yesus, sedangkan menurut Markus baru esok hari dan Petrus menyatakan hal tersebut pada Yesus? (hm, mungkin kemarin Markus dan Petrus belum ikut bersama Yesus!? … atau ikut bersama tapi berjauhan!? … mungkin...!?).

Kapan Yesus mengutuk pohon? Sesudah membuat geger, memporak-porandakan Bait Allah/ Baitullah untuk 'menyucikannya' seperti versi Matius, atau sebelumnya seperti versi Markus karena ketika mereka sampai di Yerusalem sudah hampir malam? Kenapa bisa berbeda, padahal menurut para Pendeta, setiap kalimat, kata, huruf, titik maupun koma dalam Bible adalah diinspirasikan oleh Roh Kudus. Kenapa Roh Kudus bisa berbeda pendapat? (hm, yang ini saya belum pernah mendengar jawaban dari para pendeta atau pun para aktivis Kristen).

Mereka yang mungkin terinspirasi kisah mengutuk pohon di atas
Penduduk Solomon (adalah Kristen).
Penduduk yang tinggal di sekitar Kepulauan Solomon, Pasifik Selatan, memiliki sebuah kebiasaan unik; yakni meneriaki pohon. Mereka melakukannya bila menjumpai sebuah pohon yang berakar sangat kuat sehingga sulit ditebang dengan kapak. Maka mereka meneriakinya, supaya pohon itu mati.
Setiap hari, selama berjam-jam, para penduduk meneriakinya keras-keras. Sebagian penduduk berteriak sembari memanjat pohon itu, yang lain cukup berteriak dari bawah. Terus begitu sampai kira-kira 40 hari lamanya. Setelah masa itu, perlahan-lahan dedaunan pohon itu mulai mengering. Kemudian dahan-dahannya mulai rontok. Lama-lama pohon itu mati. Kini ia gampang ditebang. (Agustina Wijayani - glorianet)



Muhammad SAW: Tanamlah pohon!
Tanamlah pohon:
Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam, bersabda:
Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu burung memakannya atau manusia atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan sedekah karenanya. [HR. Al-Bukhari: Al-Muzara'ah (2320) dan Muslim: Al-Musaqah (3950)].

Tak ada seorang muslim yang menanam pohon, kecuali sesuatu yang dimakan dari tanaman itu akan menjadi sedekah baginya, dan yang dicuri akan menjadi sedekah. Apa saja yang dimakan oleh binatang buas darinya, maka sesuatu (yang dimakan) itu akan menjadi sedekah baginya. Apapun yang dimakan oleh burung darinya, maka hal itu akan menjadi sedekah baginya. Tak ada seorangpun yang mengurangi, kecuali itu akan menjadi sedekah baginya. [HR. Muslim: Al-Musaqah (3945)].

Jika hari kiamat telah tegak, sedang di tangan seorang diantara kalian terdapat bibit pohon korma; jika ia mampu untuk tidak berdiri sampai ia menanamnya, maka lakukanlah. [HR. Ahmad: Al-Musnad (3/183, 184); Al-Bukhari: Al-Adab Al-Mufrod (479)]. 

Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah seluruh amalannya, kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah (yang mengalir pahalanya), ilmu yang dimanfaatkan, dan anak shaleh yang mendo’akan kebaikan baginya. (HR. Muslim: Al-Washiyyah (4199)].

Atau secara umum untuk peduli lingkungan:
Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS. Al-Anbiyaa' 21:107).

Tatkala Nabi melewati Sa'ad yang tengah berwudhu beliau bersabda: "Janganlah boros dalam menggunakan air." Sa'ad berkata: "Apakah ada istilah pemborosan dalam hal air?" beliau menjawab: "Ya, meskipun engkau (berwudhu) di sungai yang mengalir." (HR Ibnu Majah dan Ahmad dalam Zaadul Ma’ad oleh Ibnul Qayyim).

Sesungguhnya orang-orang  yang pemboros  itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya. (Al-Isra 17: 27). 

Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (Allah menciptakannya) dengan baik. Dan dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. (QS. Al-A'raf  7: 56). 

Tidakkan engkau tahu bahwa bersujud kepada Allah apa yang ada di langit dan di bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pepohonan, binatang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barang siapa dihinakan Allah, tiada seorangpun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki. (QS. Al-Hajj 22:18). 

Para pengasih dan penyayang dikasihi dan di sayang oleh Ar-Rahmaan (Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang-pen), rahmatilah yang ada di bumi niscaya kalian akan dirahmati oleh Dzat yang  ada di langit. (HR. Abu Dawud: 4941 dan At-Thirmidzi: 1924).


-----
Source: Rebecca English
More source:

Tidak ada komentar: