Siapakah Nabi seperti Musa?


Siapakah Nabi seperti Musa?
Yesus/ Isa 'alaihissalam atau Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam?
  
Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan. Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. (Ulangan 18:15,18).
 
Pembahasan hal tersebut, bisa dilihat disini:  The Prophet Like Unto Moses
dan di sini

Bagi saya sendiri tak menjadi masalah, yang jelas beliau berdua, dan juga Musa 'alaihissalam adalah Nabi Besar utusan Tuhan untuk masing-masing kaumnya dalam periode waktu tertentu.  

Apalagi dalam Islam, berita-berita yang datang dari kitab-kitab terdahulu, dari Yahudi ataupun Nasrani (Kristen), bisa di benarkan, bisa di tolak atau kita diamkan tanpa membenarkan atau menolaknya. (dibahas di sini)

Dan bila yang dimaksud ayat Ulangan 18 tersebut adalah Yesus, maka akan lebih benar bila kita memandang Yesus dari sisi Islam, dan sebaliknya menjadi dilematis bila Yesus dipandang dari sisi 'iman' kekristenan, seperti telah disebut dalam artikel sebelum ini (di sini atau di sini). 

Dan sangat wajar bila Yesus pada masanya menyatakan sebagai satu-satunya jalan  'keselamatan', selainnya akan binasa, seperti ditulis oleh penulis Yohanes 14:6: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui aku."

Tetapi perlu dikritisi juga, siapakah yang menjadi subyek agar 'melalui' Yesus. Hal ini karena Yesus juga menyatakan menurut penulis Matius (10: 5-6) hanya diutus untuk orang-orang keturunan Yakub. "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.

Adapun ayat Matius 28:19: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus", telah dikenal sebagai ayat sisipan (dibahas di sini).


Dan wajar pula bila pernyataan Yesus dalam Yohanes 14:6 (dan Matius 28:19 bila ayat ini harus dianggap valid), sudah tidak berlaku lagi, karena sekarang adalah periode untuk Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dalam nama agama Islam. Hal ini sesuai Nubuat dari Yesus bahwa Keselamatan (Yohanes 4:22) atau Kerajaan Allah tidak lagi datang melalui bangsa Israel (Matius 21:43 dalam artikel di sini).

Oleh karena itu, sangat wajar pula dan sangat penting untuk diketahui bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda (HR Al-Bukhari, no. 6737):
"Seluruh umatku akan masuk jannah, kecuali yang enggan." Maka dikatakan: 'Wahai Rasulullah, siapa yang enggan?' Beliau menjawab: "Barangsiapa yang taat kepadaku maka dia pasti masuk jannah, sedangkan barangsiapa yang durhaka padaku maka sungguh dia telah enggan (masuk jannah atau surga)."
  
Beliau juga menegaskan: "Demi (Allah) yang jiwa Muhammad di tanganNya, tidaklah seorangpun di kalangan umat ini, Yahudi atau Nashrani, yang mendengar tentang aku, kemudian dia mati, dan tidak beriman kepada apa yang aku diutus dengannya, kecuali dia termasuk para penghuni neraka." (HR Muslim, no: 153).
 
Dan bila pun Musa 'alaihissalam ada saat ini, maka: 
"Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, seandainya Musa 'alaihissalam muncul kepada kalian kemudian kalian mengikutinya dan meninggalkan aku, sungguh kalian telah sesat dari jalan yang lurus. Seandainya Musa masih hidup dan ia menemui masa kenabianku, niscaya ia akan mengikutiku." (hadits lengkapnya di sini).


Akhir kata, hanya kepada Allah saja kita semua akan kembali.

Dan Allah berfirman:
"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi."
(QS. Ali-Imran 3:85).  

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya sedikit pun." (QS. An-Nisaa 4:124).


Wa sallam,
Semoga Kebenaran di atas membuat kita Merdeka dalam Yesus!

Isha Merdeka

Tidak ada komentar: