Allah, Tuhan-nya Ismail & Tuhan-nya Israel


Allah, God of Ishmael & God of Israel
Artikel ini menjadi menarik karena berasal dari seorang
Yahudi Orthodok (Omedyashar). Merupakan terjemahan dari transkrip di videonya.

ha-shalom 'alekhem w-rahhamei Aloah w-birkhato.
May the peace of God, and His compassions and blessing be upon you.
Semoga keselamatan/ damai sejahtera atasmu, dan rahmah/ kasih sayang dari Allah serta berkah-Nya bagimu.


Dalam video ini saya ingin berbicara tentang Allah, Tuhan-nya Abraham.
Seringkali di antara orang Kristen dan Yahudi saya mendengar penolakan terhadap penggunaan nama Allah untuk mengacu pada Sang Pencipta, Tuhan-nya Abraham, atas dasar beberapa kesalahpahaman dan kurangnya informasi. Salah satunya adalah bahwa kata 'Allah' dalam bahasa Ibrani adalah kata untuk kutuk (curse), yang mana, pertama dari semua, tentu saja jelas tidak benar. Kami akan mulai dengan menunjukkan kepada Anda seperti apa kata 'Allah' dalam bahasa Ibrani.

Ada empat huruf Ibrani yang digunakan untuk menuliskan kata 'Allah' dari bahasa Arab.
(Allah) Alef lamed lamed heh.
Kata Ibrani untuk kutuk (curse) hanya tiga huruf:
(uh-luh) alef lamed heh.
Jelas hal itu tidak terlihat sama. Meskipun kata 'Allah' dari bahasa Arab dapat ditulis dalam tiga huruf dalam bahasa Ibrani dengan menyisipkan sebuah titik, sebuah "dagesh," di dalam "lamed" - huruf tengah, "l"
... dan ini bukan tentang bagaimana hal tersebut ditulis; ... tetapi bahkan jika demikian adanya, tetap saja tidak akan berarti apa-apa. 


Ini tidak berarti bahwa kata 'Allah artinya kutuk, terlebih lagi dengan kata Ibrani untuk Tuhan "Aloah" berarti kutuk.
Karena nama Ibrani untuk Tuhan, "Aloah," ditulis dengan huruf yang sama persis seperti kata Ibrani untuk kutuk:
(Aloah) Alef lamed heh
(kutuk: "uh-luh") alef lamed heh
... penggunaan huruf yang sama persis, satu-satunya perbedaan adalah huruf hidup/ vokalisasi.
Pengucapan vokal secara signifikan dapat mengubah arti dari sebuah kata bahkan dalam bahasa Inggris.
Misalnya, kata 'curse' dalam bahasa Inggris dan kata 'Kristus,' yang kebetulan didasarkan pada "nama" untuk mesias Kristen - Kristus:
ChRiS
CuRSe
... konsonan yang disuarakan dengan mulut Anda dari dua kata yang persis sama:  "C" "R" dan "S"
Jadi, siapa saja yang ingin menganggap Allah adalah tuhan palsu dan bukan Tuhan-nya Abraham karena memiliki beberapa persamaan dengan kata Ibrani untuk kutuk, mereka juga harus mempertimbangkan bahwa Tuhan orang Kristen adalah juga menjadi kutuk. Tapi itu bukan poin dari video ini dan saya tidak menganggap Tuhan orang Kristen adalah kutuk.

Apa yang ingin saya tunjukkan, pertama-tama, adalah kesamaan. Nama Ibrani untuk Tuhan, salah satunya, yang berarti deity/dewa ... Dalam bahasa Ibrani istilah ini tidak digunakan secara eksklusif untuk Sang Pencipta, tetapi itu berarti dewa ... adalah "aloah." Dalam bahasa Aram adalah "alah," tapi tanpa menekankan "l", karena itu adalah satu "l" tanpa titik. Juga dapat diucapkan "elah." Kata Arab-nya adalah "allah." Perbedaannya terutama dengan memanjangkan "l" menjadi "Allllah" bukan "alah".

Anda dapat menemukan ejaan tiga huruf dalam nama Ibrani untuk Tuhan, "Aloah," dalam Alkitab Ibrani beberapa kali mengacu pada Sang Pencipta, Tuhan-nya Abraham. Ini bisa dibilang baik dengan tiga huruf atau dengan empat huruf. Ketika itu ditulis dengan empat huruf itu disebut ejaan "penuh". Itu karena huruf yang digunakan dan ditambahkan pada kata untuk mewakili salah satu vokal ... dalam hal ini "hholam", suara "o". Tapi esensi dari kata, akar kata, hanya tiga huruf, dan itu tampak beberapa kali dalam Alkitab Ibrani dalam referensi kepada Tuhan dengan hanya tiga huruf. Sama saja dengan kata bahasa Aram "alah." Ini muncul beberapa kali dalam porsi Aram dari Alkitab Ibrani. Saya telah menghitung dalam kitab Daniel setidaknya 7 kali disebutkan, baik mengacu pada tuhan palsu dan juga mengacu pada Tuhan-nya Israel.

Beberapa tambahan alasan yang diberikan untuk tidak menggunakan nama Allah ... bukan hanya tidak menggunakannya tetapi keberatan kepada siapa pun yang menggunakannya dalam referensi kepada Sang Pencipta ... didasarkan pada keyakinan, aku tidak 100% yakin bahwa itu benar atau tidak, tapi secara pribadi saya tidak berpikir itu membuat perbedaan, dan itu hanya anggapan bahwa di Arabia kuno ada patung bernama "allah." Dan karenanya, Allah adalah idol. Jadi jika Anda berdoa kepada Allah Anda berdoa kepada berhala. 


Apakah ada atau tidak ada berhala bernama "allah" tidak membuat perbedaan. Apa yang membuat perbedaan adalah tujuan orang-orang yang berdoa kepada yang mereka sebut Allah. Jika ketika mereka mengatakan "Allah" yang mereka pikirkan adalah dari beberapa idol, atau beberapa makhluk fisik di beberapa lokasi tertentu, atau beberapa manusia, seperti "Nation of Islam," maka saya akan setuju bahwa itu adalah sembahan palsu. Tetapi jika individu sedang berdoa kepada yang mereka sebut Allah dan dalam pikiran mereka tidak ada konsep dari bentuk atau corporality apapun, tapi Tuhan historis yang menciptakan alam semesta, maka itu bukan sembahan palsu, meskipun ada ketidaksepakatan bagaimana Pencipta alam semesta telah berinteraksi dengan umat manusia. 

Jika ini bukan penjelasan yang cukup baik untuk Anda, maka aku harus meminta semua orang Kristen dan orang lain yang menggunakan sebutan "God" silahkan untuk abstain dari penggunaan istilah "God", karena istilah bahasa Inggris "God", bahkan dalam Alkitab Ibrani, adalah digunakan untuk mengacu pada nama sembahan palsu. Anda dapat menemukan hal ini dalam Yesaya 65 ayat pasal 11-"Gad" (diucapkan G-ah-d), ada orang yang ditegur karena sedang membuat mesbah untuk menyembah "God". Begitu banyak mesbah persekutuan dilakukan untuk menghormati "God". 

Masalah lain dan keberatan terhadap Islam, bukannya aku setuju dengan semua yang ada dalam Islam, tetapi keberatan harus didasarkan pada alasan dan bukan kesalahpahaman dan kontradiktif atau "bukti" yang munafik... keberatan lainnya dalam protes dari menyembah Allah adalah bahwa itu adalah dewa bulan. Bahkan hari ini Anda melihat Muslim sering memakai atau menggabungkan simbol bulan sabit dalam arsitektur mereka atau apapun yang lain. Anda bahkan menemukan simbol bulan sabit dimaksud yang dalam Alkitab Ibrani mengacu pada Arab penyembah berhala. Padahal, saya tidak berpikir mereka belum berbahasa Arab. Tapi dalam kasus apapun, itu muncul. 

Ketahuilah, ini tidak berarti bahwa dewa yang disembah orang Arab atau yang disembah oleh umat Muslim adalah dewa bulan, bahkan jika bulan dikaitkan pada satu waktu dalam sejarah dengan berhala sembahan orang-orang Arab, lebih daripada itu "Bintang Daud" akan berarti bahwa orang Yahudi menyembah beberapa jenis dewa bintang. Dan dari itu semua, hal ini dinyatakan dalam Kitab Nabi Amos bab 5, ayat 26 bahwa Tuhan mengecam orang Israel karena telah menyembah tuhan-tuhan palsu dan telah membuat bintang sebagai representasi dewa ini. Hal yang sama mungkin benar dengan salib. Saya tidak percaya bahwa orang Kristen, ketika mereka bermaksud dengan pikiran mereka kepada Pencipta alam semesta, tanpa bentuk atau rupa, dapat menjadi musyrik hanya karena salib yang dikenakan di leher jutaan orang Kristen yang juga sering terjadi pada penyembahan berhala pra-Kristen.

Sebuah alasan lain yang saya miliki untuk menentang mereka yang keberatan terhadap penggunaan nama Allah ...
Para rabbi kuno dari orang Israel, dalam seluruh pengasingan sampai kepada mereka, bahkan sampai kepada Negara Israel modern, menggunakan nama Allah untuk mengacu pada Sang Pencipta, Tuhan Israel, baik dalam tulisan suci mereka yang mereka tulis dalam Judeo-Arabic, dan dalam lagu pujian. Sampai hari ini, dalam komunitas Yahudi Timur Tengah yang sangat tradisional, pada Sabat dan hari libur, Anda dapat mendengar mereka berdoa dan memuji kepada Pencipta alam semesta menggunakan nama Allah. Saya tahu ini dari tangan pertama dari orang yang saya tahu dan saya sudah membacanya di buku. 

Ada banyak contoh penggunaan ini dalam literatur Yahudi yang sangat populer saat ini terutama dikenal hanya melalui terjemahan Ibrani yang lebih baru, beberapa dari terjemahan mereka yang lebih tua, tetapi buku-buku yang umum dikenal di kalangan orang Yahudi yang taat, yang aslinya ditulis dalam bahasa Arab, menggabungkan penggunaan dari nama Allah. Ini termasuk buku Kuzari, buku Duties of the Heart, buku Moreh ha-Nevukhim/ Panduan untuk orang Bingung, buku Panduan untuk Melayani Tuhan/ ha-Maspiq l-'Ovdei HaShem, komentar paling awal yang lengkap pada Mishna - komentar Rambam di Mishna, dan tentu saja Rav Saadia Gaon - terjemahan bahasa Arab RaSaG's, komentar-komentar pada Taurat - hukum Musa.

Saya juga mendengar keberatan penggunaan kata 'Allah' karena alasan itu terlepas dari semua hal yang telah saya katakan sejauh ini, yakni Tuhan Israel dan Tuhan Abraham, tidak memiliki kebencian dan kemarahan yang jahat tak terkendali karena Anda mungkin menemukan pada manusia seperti yang kita temukan pada Allah, Tuhan dalam Al Qur'an, yang pada hukuman untuk orang kafir akan mengirim mereka ke api neraka dan membakar dan memanggang mereka. Dan sekali mereka selesai dipanggang, Dia akan menyembuhkan mereka, hanya untuk dipanggang lagi. (>artikel ini).

Sekarang saya juga keberatan dengan konsep ini dan saya tidak setuju dengan itu sama sekali. Namun, ini tidak berarti bahwa sembahan yang orang Muslim percaya hal itu akan  terjadi adalah sembahan yang berbeda dari Satu yang di ibadahi dalam agama Yahudi. Mengapa ?

Nah, perselisihan atas pikiran dan rencana Sang Pencipta tidak berarti bahwa mereka yang memiliki perselisihan atas rencana-Nya atau kehendak-Nya tidak setuju pada siapa yang Dia Sendiri adalah (He Himself is). Ada lebih dari seorang Yahudi yang memiliki keraguan mengenai kepengarangan Zohar adalah menyembah Pencipta yang berbeda dari seorang Yahudi yang pasti bahwa [Allah yang diilhami] Shimon ben Yohhai yang menulis Zohar. ... Atau kurang dari seorang Yahudi yang menganggap Kitab Abraham - Sefer ha-Yitzira, sebagai otentik dari Abraham, dan orang yang memiliki keraguan tentang itu. Atau, mari kita pergi ke hal-hal yang lebih baru ... Mereka yang yakin bahwa Tuhan, Tuhan Israel, melakukan mu'jizat tertentu dengan cara tertentu melalui orang bijak Kabbalistik (great kabbalistic sages), ... dia tidak menyembah Tuhan yang berbeda dari seorang Yahudi yang memiliki keraguan tentang mukjizat-mukjizat itu.      

Saya menulis analogi berikut untuk membuatnya lebih sederhana:

Katakanlah dua orang tahu bos yang sama.
Hanya karena mereka tidak setuju terhadap rencana bos tidak berarti bahwa mereka memiliki dua bos yang berbeda. Dan hanya karena mereka mungkin tidak setuju dengan keinginan bos tidak berarti bahwa mereka masing-masing bekerja untuk atasan yang berbeda. Ketidaksepakatan mengenai rencana, keinginan, atau perbuatan bos tidak sama dengan silang pendapat tentang esensi (atau "Mahut" dari) siapa bos itu. 

Muslims, Jews, and the original followers of Jesus (who said that the greatest commandment is "Hear O' Israel - the LORD is our God, the LORD ALONE / is ONE") 

...for all three of these the Creator is One Absolute Existence. He is not subject to change, neither shares His essence or divinity with another, nor does He have origin in something else, nor does He multiply His divinity, and His Singularity is incorporeal and incomparable to any other. 

Muslim, Yahudi, dan pengikut sejati dari Yesus (yang mengatakan bahwa perintah terbesar adalah "Dengarlah hai Israel - ALLAH adalah Tuhan kita, ALLAH SAJA /adalah SATU") 

... bagi ketiga pihak tersebut, Sang Pencipta adalah Satu Eksistensi Mutlak. Dia bukan subjek yang berubah, tidak berbagi dalam esensi atau keilahian-Nya dengan yang lain, juga Dia tidak memiliki asal-usul dalam sesuatu yang lain, juga Dia bukan perkalian dari keilahian-Nya, dan Singularity-Nya adalah inkorporeal dan tak dapat dibandingkan dengan yang lain.

Saya ingin menyelesaikan video ini dengan sebuah kutipan dari Kitab Ulangan 32 ayat 29 bab di mana dalam bahasa Ibrani Tuhan menyatakan:

"Tidak ada tuhan selain Aku.
   
"There is no god with Me."
 
Dalam terjemahan bahasa Aram dari Unkulos menyatakan:
 
"leth alah bar minni"
(Tidak ada alah selain Aku.)
(There is no alah but Me.)
(Note: Abraham berbicara dalam bahasa Ibrani kuno & Aram)
 

ma3a salame (peace out)
hhaiyykum Allah (May God sustain you!)

> Euforia atas nama Yahweh
> Kacaunya Kekacauan (atas nama Tuhan!) 
Nama YHWH hasil Rekayasa ?


Tidak ada komentar: