Yesus Islam, 2nd Coming !


Turunnya Yesus Islam, Isa Al-Masih 'alaihissalam di akhir zaman merupakan bagian dari keimanan umat Islam dalam bab tanda-tanda besar (10 tanda) datangnya hari Kiamat.[1] Beliau turun ke bumi atas perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala, untuk membantu umat Islam sebagai golongan yang dimenangkan (ath-Thaifatul Manshurah) yang sedang berperang di jalan yang haq (kebenaran) melawan Dajjal dan pengikutnya.[2]

Sifat-sifat Isa Al-Masih 'alaihissalam yang tercantum di berbagai riwayat adalah beliau seorang laki-laki berperawakan sedang, berdada bidang, berkulit putih kemerah-merahan, berambut ikal terurai memenuhi kedua pundaknya dan rambutnya seolah-olah meneteskan air bagai manik-manik mutiara. Beliau turun di Menara Putih yang terletak sebelah timur kota Damaskus di Syam (Syiria), didampingi dua malaikat dimana beliau meletakkan kedua tangannya pada sayap dua malaikat tersebut.

Beliau turun pada waktu sedang didirikannya shalat Shubuh dan beliau shalat dibelakang pemimpin golongan tersebut. Beliau tidak membawa syari'at baru namun mengikuti syari'at yang dibawa oleh Nabi Muhammad shalallaahu 'alaihi wa sallam.[3]

Adapun Dajjal adalah makhluk yang mengaku sebagai Tuhan dengan berbagai kehebatan yang dimilikinya, seperti menurunkan hujan, menumbuhkan tanaman bahkan dapat menghidupkan orang mati dan sebagainya, sehingga banyak orang yang tertipu menjadi pengikutnya. Mereka juga memerangi umat Islam sehingga timbul berbagai kerusakan di permukaan bumi.[4] Dajjal akan muncul dari Iran diiringi 70.000 orang Yahudi Ashbahan.[5]

Dajjal bermata satu (buta sebelah) dan pada dahi Dajjal tertulis huruf kfr [kafir] dalam huruf Arab [ك ف ر ], tetapi hanya orang beriman saja yang bisa melihat tanda tersebut, sedangkan orang kafir tidak dapat melihatnya bahkan tertipu dengan kehebatannya, sehingga menjadi pengikut Dajjal yang dianggap sebagai Tuhan.[6]

Dajjal berjalan di muka bumi dengan sangat cepat seperti hujan yang ditiup angin dan masuk ke setiap negeri kecuali Makkah dan Madinah karena (kedua kota tersebut) dijaga para Malaikat. Ketika ia tidak dapat masuk Madinah, maka kota Madinah berguncang tiga kali, lalu keluarlah orang kafir dan munafiq, kaum munafiq laki-laki dan perempuan (keluar) menuju Dajjal.[7] Dalam riwayat lain, keluarlah orang munafiq laki-laki dan perempuan, dan fasiq laki-laki dan perempuan menuju Dajjal, itulah Yaumul Khalash atau hari Pembebasan.[8] Di riwayat yang lain, Dajjal tidak dapat masuk kedalam area dari empat masjid yaitu, Masjid al-Haram, Masjid Nabawy, Masjid al-Aqsha, dan Masjid ath-Thuur.[7] Fitnah Dajjal merupakan fitnah yang paling besar sejak Allah menciptakan Adam sampai hari Kiamat.[9] Dajjal akan dibunuh oleh Nabi 'Isa di Bab Ludd (suatu desa di dekat Baitul Maqdis, di Palestina.[10]

Selain membunuh Dajjal, Isa Al-Masih 'alaihissalam juga membinasakan Yakjuj dan Makjuj melalui doa beliau dan para sahabatnya kehadirat Allah Subhanahu wa Ta'ala, di gunung Thuur. Maka Allah Subhanahu wa Ta'ala mengirim sejenis ulat yang membinasakan Yakjuj dan Makjuj, dan mengirimkan sejenis burung untuk membersihan mayat-mayat mereka, serta menurunkan hujan sehingga bumi menjadi bersih dan kemudian tumbuh berbagai macam tanaman buah-buahan, dipenuhi berkah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.[11]

Turunnya Isa Al-Masih 'alaihissalam di akhir zaman tercantum di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih, bahkan riwayatnya mutawatir, diriwayatkan lebih dari 25 Sahabat Nabi Muhammad shalallaahu 'alaihi wa sallam. Beliau akan turun di Syam (Syiria) tepatnya di Damaskus pada menara timur dan terjadi ketika akan didirikan shalat Shubuh.[12]


Dalil dari Al-Qur'an al-Karim:

1.      Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala (yang artinya):

"(Ingatlah), ketika Allah berfirman: 'Wahai 'Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikanmu kepada akhir ajalmu dan mengangkatmu kepada-Ku serta menyucikan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikutimu di atas orang-orang yang kafir hingga hari Kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya". (QS. Ali 'Imran 3:55).             

Lafazh: "sesungguhnya Aku akan menyampaikanmu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku", menurut Qatadah dan ulama lainnya: "Ini merupakan kalimat dalam bentuk muqaddam dan muakhkhar" (yaitu bentuk kalimat yang mendahulukan apa yang ada di akhir, dan mengakhirkan apa yang didahulukan). Artinya bahwa beliau telah diangkat ke langit dan pada akhir zaman menjelang Kiamat nanti akan diturunkan ke bumi, hidup sebagaimana manusia lainnya hingga wafatnya beliau di dunia.

2.      Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

"Dan karena ucapan mereka: Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, Isa putera Maryam, Rasul Allah, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya…" (QS. An-Nisaa' 4:157-158)

Ayat ini sebagai dalil untuk membantah orang-orang yang menyangka bahwa Nabi Isa telah dibunuh dan disalib.  Yang benar adalah bahwa Allah telah mengangkat Nabi Isa ke langit. Artinya bahwa beliau telah diangkat dalam keadaan hidup dengan ruh dan jasadnya. Hal ini yang membedakan antara Nabi Isa dengan nabi-nabi lainnya, juga kaum Mukminin pada umumnya, yang semua ruhnya diangkat oleh Allah sesudah mereka meninggal dunia.

3.      Firman Allah Subhanahu wa Ta'ala:

"Dan sesungguhnya 'Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari Kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang (Kiamat) itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus." (QS. Az-Zukhruf 43: 61).

Lafazh: "memberikan pengetahuan tentang hari Kiamat",  menurut Ibnu 'Abbas sebagaimana yang tercantum dalam kitab Tafsiir Ibni Katsiir adalah turunnya Nabi Isa bin Maryam sebelum hari Kiamat (sebagai tanda menjelang terjadinya Kiamat). Selanjutnya Ibnu Katsir menyebutkan bahwa hadits-hadits tentang turunnya Nabi Isa sebelum hari Kiamat, sebagai Imam yang adil, dan hakim yang bijaksana adalah mutawatir, diriwayatkan dari Abu Hurairah, Ibnu 'Abbas, Abul 'Aliyah, Abu Malik, Ikrimah, Hasan, Qatadah, ad-Dhahhak dan selainnya.[13]


Dalil dari As-Sunnah:

1.      Dari Jabir bin 'Abdillah, bahwasanya Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Senantiasa ada segolongan dari umatku yang berperang demi membela kebenaran sampai hari Kiamat." Kemudian Rasulullah bersabda: "Maka kemudian turun 'Isa bin Maryam, kemudian pemimpin golongan yang berperang tersebut berkata kepada Nabi 'Isa: 'Kemarilah, shalatlah mengimami kami.' Kemudian Nabi 'Isa menjawab: 'Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin atas sebagian yang lain, sebagai penghormatan dari Allah bagi umat ini.[14]

2.      Sabda Nabi shalallaahu 'alaihi wa sallam:

"Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian ('Isa) Ibnu Maryam sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti/pajak), dan akan melimpah ruah harta benda sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.[15]

3.      Sabda Nabi shalallaahu 'alaihi wa sallam:

"Para Nabi itu bersaudara se-ayah, sedangkan ibu mereka berbeda-beda dan agama mereka satu. Aku adalah manusia yang paling dekat terhadap 'Isa bin Maryam, karena tidak ada Nabi lagi antara dia dan aku. Dan dia akan turun (kembali). Jika kalian melihatnya, maka kenalilah oleh kalian bahwa [ia adalah laki-laki yang sedang tingginya, berkulit putih kemerah-merahan, dia memakai dua buah baju yang agak kemerahan, seakan di kepalanya meneteskan air walaupun tidak basah. Dia akan mematahkan salib, membunuh babi dan menghapus jizyah serta menyeru manusia kepada Islam. Di zamannya, Allah akan menghancurkan seluruh agama kecuali Islam. Dan Allah akan membunuh al-Masih ad-Dajjal. Kemudian terciptalah keamanan di muka bumi, hingga singa dengan unta mencari makan (di tempat yang sama) dan (demikian pula) harimau dan sapi, juga serigala dan kambing, serta anak-anak kecil bermain-main dengan ular tanpa membahayakan mereka. Beliau tinggal selama empat puluh tahun, kemudian wafat dan kaum Muslimin menshalatkannya.[16]


Hikmah penting dari datangnya Yesus Islam, turunnya Nabi Isa Al-Masih 'alaihissallam, antara lain:

  1. Membantah kaum Yahudi yang beranggapan bahwa mereka telah membunuh Yesus. Padahal Yesus Islam, Isa 'alaihissallam  yang akan membunuh pemimpin mereka, yaitu Dajjal, disamping juga akan membinasakan Yakjuj dan Makjuj.
  1. Sesungguhnya Nabi Isa 'alaihissallam mengetahui di dalam Injil tentang keutamaan umat Nabi Muhammad shalallaahu 'alaihi wa sallam, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat, lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya (QS. Al-Fath 48:29; lihat Markus 4:31-32). Dan beliau berdo'a agar dimasukkan di antara mereka (umat Nabi Muhammad), lalu Allah mengabulkan do'a beliau, sehingga beliau dipanjangkan umurnya, turun pada akhir zaman, dan beliau menjadi mujaddid (pembaharu) agama Islam.
  1. Turunnya Nabi Isa 'alaihissallam membongkar kebohongan Kristen, yaitu dengan dihancurkannya salib, dibunuhnya babi, dan dihapuskannya jizyah (artinya tidak ada lagi pilihan untuk tetap sebagai Kristen, dengan membayar jizyah, tetapi harus masuk Islam). Hal ini juga sesuai dengan yang disebutkan dalam Matius 7:21-22, bahwa beliau tidak mengenal orang Kristen karena mereka adalah pembuat kejahatan, kejahatan terbesar, yaitu berbuat dzalim, yakni menyekutukan Allah.
  1. Beliau memiliki keistimewaan yang khusus, karena jarak antara beliau dengan Nabi Muhammad sangat dekat dan tidak ada Nabi lain yang memisahkan antara Nabi Isa 'alaihissallam dan Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam.
  1. Isa 'alaihissallam berhukum dengan syari'at Nabi Muhammad dan menjadi pengikut Nabi Muhammad shalallaahu 'alaihi wa sallam. Beliau turun tidak untuk membawa syari'at yang baru, karena agama Islam penutup segala agama dan Isa 'alaihissallam menjadi hakim umat ini, karena tidak ada Nabi setelah Nabi Muhammad shalallaahu 'alaihi wa sallam.
  1. Zamannya Isa 'alaihissallam adalah zaman yang penuh ketenangan, keamanan dan keselamatan. Allah mengirimkan hujan yang deras, menjadikan bumi mengeluarkan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Harta berlimpah serta dihilangkan sifat-sifat iri, benci, dan dengki.
  1. Lamanya Isa 'alaihissallam tinggal di bumi adalah selama 40 tahun (mungkin menikah, poligami), kemudian wafat, dishalatkan oleh umat Muslim dan dimakamkan di bumi.


[1]  Dalam HR. Muslim (no. 2901(40)); Abu Dawud (4311); Ahmad (IV/6); at-Tirmidzi (2183); Ibnu Majah (4055), dari sahabat Hudzaifah bin Asiid radhiyallahu 'anhu. 
[2]    HR. Muslim (no. 156 (247)); Ahmad (III/384); Abu 'Awanah (I/106); Ibnul Jarud (1031) dan Ibnu Hibban (6780) dari Sahabat Jabir bin 'Abdillah radhiyallahu 'anhu.
[3]   Qishshatul Masiih ad Dajjal wa Nuzuuli ‘Isa wa Qatlihi Iyyahu  (hal:142-143) Syekh Muhammad Nashiruddin al-Albani-rhm.
[4]   HR. Muslim (2937 (110).
[5]   HR. Muslim (2944), Ahmad (13277) dari Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu.
[6]    HR. Al-Bukhari (7131, 7408); Muslim (2933); Abu Dawud (4316, 4318); at-Tirrnidzi (2245); Ahmad (III/103, 173,276,290), dari Sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu.
[7]    HR. Al-Bukhari (no. 1881), Muslim (no. 2943), Ahmad (III/191, 206, 238, 292).
[8]    HR. Ahmad (IV/338); Hakim (IV/543) dari Sahabat Mihjan bin al-Adru' radhiyallahu 'anhu.
[9]    HR. Ahmad, Imam al-Haitsamy berkata: "Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, rawi-rawinya shahih." (Majma'uz Zawaa-id VII/343). Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: "Rawi-rawinya tsiqah." (Fathul Baari XIII/105). Masjid ath- Thuur terletak di Thursina.
[10]  HR. Muslim (2946), dari Sahabat Imran bin Hushain radhiyallahu 'anhu.
[11]  HR. At-Tirmidzi (no. 2244), lbnu Hibban (no. 1901) Ahmad (III/420), dari sahabat Mujammi’ bin Jariyah al-Anshari radhiyallahu 'anhu. 
[12]   HR. Muslim (2937 (110)), dari An-Nawwas Ibni Sam'an radhiyallahu 'anhu.
[13]   Tafsiir Ibni Katsiir (IV/139-140), cet. Daarus Salaam.
[14]   HR. Muslim (no. 156 (247)); Ahmad (III/384); Abu 'Awanah (I/106); Ibnul Jarud (1031) dan Ibnu Hibban (6780) dari Sahabat Jabir bin 'Abdillah radhiyallahu 'anhu.
[15]   HR. Al-Bukhari kitab Ahaadiitsul Anbiyaa' bab Nuzuul ‘Isa Ibni Maryam no.3448), Fathul Baari (VI/490-494) dan Muslim Kitaabul Iimaan bab Nuzuul ‘Isa Ibni Maryam Hakiman bi Syari’ati Nabiyyuna Muhammad (155 (242)), dari Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu.
[16]   HR. Abu Dawud (no 4324); Ibnu Hibban (IX/450, 6775, 6782 dalam Ta’liiqatul Hasan) dan Ahmad (II/406, 437), dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu.


Tidak ada komentar: